Pep Guardiola Catat Hasil Terburuk Bersama Manchester City

Pelatih asal Spanyol, Pep Guardiola, mengalami masa terburuk dalam karier kepelatihannya di musim pertamanya bersama Manchester City.

Kekalahan Manchester City dari Chelsea tidak hanya membuat The Citizens kian tercecer dalam perburuan gelar Juara Liga Inggris, tapi juga meninggalkan catatan buruk untuk sang pelatih, Pep Guardiola.

Guardiola pun mengakui peluang juara pasukannya sudah tertutup.

Kini eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu sudah menelan enam kekalahan di liga. Sebelumnya, selama menjadi manajer, ia tidak pernah mengalami kekalahan sebanyak itu dalam satu musim.

Tim asuhan Guardiola juga untuk pertama kalinya dikalahkan di kandang dan tandang oleh tim yang sama. Dalam duel pertama di Etihad Stadium pada Desember lalu, City juga kalah 1-3 dari Chelsea.

Berikut ini adalah data dan fakta di balik kekalahan City dari Chelsea seperti dirangkum BBC dan Opta:

- Eden Hazard adalah pemain Chelsea pertama yang mencetak gol di kandang dan tandang melawan Manchester City di Premier League sejak Salomon Kalou pada 2007-2008.

- Hazard sekarang sudah mencetak 10 gol di Stamford Bridge musim ini, lebih banyak daripada pemain manapun. Ini adalah kali kedua dia mencapai dua digit angka di kandang di liga, setelah mencetak 10 gol di sana pada 2013-2014.

- Sergio Aguero sudah mencetak lima gol di Stamford Bridge sebagai pemain lawan di Premier League. Satu-satunya pemain yang punya catatan lebih baik adalah Robin van Persie (enam gol), sementara Craig Bellamy juga punya lima.

- Pep Guardiola sudah menelan enam kekalahan di liga sebagai manajer Manchester City musim ini, angka tertingginya dalam satu musim di liga sebagai manajer.

- Ini adalah kali pertama Pep Guardiola kalah di kandang dan tandang melawan tim yang sama dalam satu musim sebagai manajer.

Catatan terburuk Guardiola sebelumnya terjadi ketika ia masih menangani Barcelona, yaitu lima pertandingan tanpa kemenangan yang terjadi antara bulan Februari dan Maret 2009 lalu: dua kali kalah dan tiga kali imbang. Tapi pada saat itu, Guardiola tetap mampu membangkitkan timnya hingga Barca meraih treble winner di akhir musim.

Pep Guardiola tak cuma gagal memenuhi ekspektasi pemilik Manchester City, tapi dia juga menorehkan catatan terburuk sepanjang karirnya di ajang Liga Champions.

Pelatih asal Spanyol ini direkrut oleh Manchester City pada musim panas 2016 lalu dengan satu ekspektasi besar dia akan mampu membawa The Citizens meraih sukses di Liga Champions, minimal mencapai babak final. 

Capaian tertinggi City sebelumnya adalah babak semifinal yang diraih musim lalu saat masih dibesut Manuel Pellegrini.

Namun, harapan City itu gagal diwujudkan Guardiola. Tim besutannya tersingkir di babak 16 besar setelah dikalahkan Monaco 3-1 (agregat 6-6) pada laga leg kedua babak 16 besar, Kamis (16/3) dini hari WIB. City gagal lolos karena kalah produktivitas gol tandang.

Ternyata bukan cuma tak berhasil memenuhi harapan klub, kekalahan ini juga merupakan kagagalan terburuk sepanjang karir Guardiola dalam memimpin timnya di ajang Liga Champions. Tidak pernah sebelumnya, baik saat melatih Barcelona maupun Bayern Munchen, timnya tersingkir di fase 16 besar.

Selama empat musim membesut Barcelona, tim asuhan Guardiola selalu masuk empat besar, dengan dua kali di antaranya tampil sebagai juara. Ketika di Bayern Munchen, dia pun selalu membawa timnya hingga ke semifinal dalam tiga musim berturut-turut, meski tak pernah menjadi juara.

Tradisi masuk empat besar Liga Champions gagal diulangi Guardiola di Manchester City. Tragisnya lagi, timnya hanya mencapai babak 16 besar, bahkan kalah jauh dari prestasi pendahulunya Manuel Pellegrini yang sukses mengukir sejarah membawa City hingga ke semifinal musim lalu sebelum akhirnya dikandaskan oleh Real Madrid.*

Previous Post Next Post