Profil Pelatih Persib Bandung Mario Gomez

Profil Pelatih Persib Bandung Mario Gomez
Profil Pelatih Persib Bandung Mario Gomez - Pelatih Terbaik Liga Super Malaysia.

Persib Bandung mengontrak pelatih asing asal Argentina, Roberto Carlos Mario Gomez, sebagai pelatih kepala untuk dua tahun ke depan.

Mario Gomez dikenal sebagai pelatih dengan prestasi bagus, terutama saat melatih klub asal Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT).

Kehadirannya pria berusia 60 tahun itu diharapkan bisa membawa Maung Bandung kembali 'mengaum' dan berjaya di musim mendatang.

Dalam rilis resmi Persib, proses negosiasi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) dengan Mario Gomez berjalan cukup alot. Target tinggi pun dicanangkan manajemen klub musim depan.

"Setelah melalui proses yang cukup panjang, kedua belah pihak akhirnya menjalin kesepakatan dengan durasi dua tahun untuk membangun dan membentuk tim Persib agar kembali ke jalur kejayaannya," tulis dalam laman resmi Persib.

Harapan dan beban yang diberikan Persib kepada Mario Gomez rasanya tidak berlebihan jika melihat prestasi yang ia raih bersama klub asal Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT). 

Yang paling beken adalah ketika Mario Gomez membawa JDT menjadi Juara Piala AFC tahun 2015.

Catatan impresifnya kemudian dilanjutkan dengan keberhasilan JDT menjuarai Malaysia Super League 2015 dan Charity Shield Malaysia 2016. 

Tahun 2015, Mario Gomez akhirnya didaulat sebagai pelatih terbaik di Liga Super Malaysia.

Karier Mario Gomez sebagai Pemain

Karier Mario Gomez sebagai pemain terbilang singkat, yakni dari tahun 1979 sampai 1987 saja. Namun demikian, ia tercatat telah lebih dari 140 kali tampil bersama dua tim, Club Atletico Kimberley de Mar del Plata dan Ferro Carril Oeste.

Bermain sebagai bek, Mario Gomez pernah memberikan dua gelar juara Liga Argentina pada tahun 1982 dan 1984. Meski begitu, tak ada catatan yang menyebut jika ia pernah membela timnas Argentina, negara asal kelahirannya.

Karier Kepelatihan

Setelah pensiun jadi pemain, Mario Gomez  yang pernah menjadi asisten pelatih Hector Cuper di Inter Milan dan Valencia tersebut memilih untuk tetap berkarier di dunia sepakbola.

Ia memulai karier sebagai staf pelatih. Klub besar Argentina, Gimnasia La Plata, menjadi pelabuhan barunya.

Tahun 1997, Mario Gomez memberanikan diri menjadi pelatih di Lanus. 

Profil Pelatih Persib Bandung Mario Gomez
Dua tahun berselang, ia sempat menangani Real Mallorca, namun cuma berusia lima hari saja karena regulasi La Liga Spanyol mewajibkan seorang pelatih kepala/manajer untuk minimal menangani sebuah tim selama dua tahun.

Hector Cuper merupakan orang paling berjasa dalam perjalanan Mario Gomez menuju pelatih berkelas. 

Saat Cuper hengkang dari Mallorca menuju Valencia dan Inter Milan, Mario Gomez ikut dibawanya, termasuk merasakan dua kali menembus final Liga Champions.

Setelah itu, Mario Gomez kembali ke kampung halamannya dan melatih tiga tim di sana, yakni Gimnasia La Plata, Gimnasia y Esgrima de Jujuy dan Belgrano de Cordoba.

Petualangannya di Eropa dilanjutkan di Yunani bersama Asteras Tripoli tahun 2009. Keadaan politik dan ekonomi yang sedang sekarat di Negeri Para Dewa itu disinyalir menjadi penyebab dirinya kembali ke Argentina masih di musim yang sama, tepatnya di Club Atletico Tucuman.

Musim 2011--2012, ia memutuskan untuk melatih Ferro Carril, klub yang membesarkan namanya. Ia sempat kembali ke Gimnasia Jujuy semusim berselang, hingga akhirnya berlabuh ke Deportivo Cuenca tahun 2014, di mana ia berhasil membawa klub asal Ekuador itu berjaya di Hong Kong Lunar New Year Cup 2014.

Mario Gomez mencoba peruntungan dengan bergabung ke South China sekaligus memulai langkah pertamanya sebagai pelatih di kawasan Asia.

Satu musim di South China, Mario Gomez kemudian menerima pinangan Johor Darul Ta'zim selama 1,5 tahun.

Mario Gomez merupakan pelatih asing ke-9 Persib Bandung. Selama ini, tak satu pun pelatih asing yang mampu membawa Persib Juara. Karenanya, manajer Persib Umuh Muckhar berharap, Mario Gomez mencetak sejarah sebagai pelatih asing pertama yang membawa Maung Bandung juara.

Menurut Umuh, Mario tidak ditarget juara, tapi hanya minimal di posisi lima besar klasemen Liha 1 2018.*

Previous Post Next Post