Sepakbola -- Ditangguhkannya regulasi pemain muda di Liga 1 menguntungkan Persib Bandung dan tim lain yang tidak punya stok pemain muda berkualitas.
Persib pun siap menurunkan pemain terbaik pada laga ke-12 Liga 1 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Rabu 5 Juli 2017.
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman (Djanur), menyambut gembira keputusan PSSI soal penangguhan regulasi U-23.
Djanur menyebut penangguhan itu bisa membuat timnya turun dengan menampilkan skuat terbaik yang dimiliknya.
Dia pun menginstruksikan kepada asisten pelatih untuk menurunkan tim terbaik saat menjamu PSM Makassar, Rabu (5/7/2017). Instruksi itu dikeluarkannya karena akan meninggalkan tim untuk menjalani umrah.
"Saya menyambut gembira keluarnya kebijakan itu. Melawan PSM kita tidak harus memainkan U-23, karena Febri Hariyadi dan Gian Zola harus bersama Timnas," ungkap Djanur, Jumat (30/6/2017).
Kepergian sosok Febri dan Zola, tak perlu diganti oleh pemain U-23 lain karena penangguhan itu.
"Saya sudah komunikasikan dengan para asisten untuk siapkan komposisi kita yang sesungguhnya sejak menit awal," tambahnya.
Asisten pelatih Persib, Herrie Setiawan, bahkan menyebut penangguhan regulasi pemain muda itu sebagai berkah Lebaran.
"Keputusan yang diambil PT LIB (Liga Indonesia Baru) ini menjadi berkah bagi Persib setelah libur Lebaran," ujar Herrie kepada wartawan, Kamis (29/6/2017), di Bandung.
Dengan adanya penangguhan ini, ke-12 tim peserta Liga 1 bisa leluasa memainkan personel tanpa keharusan menurunkan pemain U-23 sebagai starter.
Ia mengakui, absensi dua pemain muda, Gian Zola dan Febri Hariyadi, yang bergabung dengan Tim Nasional U-22, memengaruhi kekuatan Maung Bandung jika regulasi tersebut tetap berlaku.
"Sekarang meski tanpa Zola dan Febri kami bisa tampil maksimal, karena boleh memainkan para pemain senior," jelas Herrie.
Ia berharap lanjutan Liga 1 paska Lebaran akan menjadi momen kebangkitan bagi Persib, sekaligus memperbaiki posisinya di papan klasemen.*
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman (Djanur), menyambut gembira keputusan PSSI soal penangguhan regulasi U-23.
Djanur menyebut penangguhan itu bisa membuat timnya turun dengan menampilkan skuat terbaik yang dimiliknya.
Dia pun menginstruksikan kepada asisten pelatih untuk menurunkan tim terbaik saat menjamu PSM Makassar, Rabu (5/7/2017). Instruksi itu dikeluarkannya karena akan meninggalkan tim untuk menjalani umrah.
"Saya menyambut gembira keluarnya kebijakan itu. Melawan PSM kita tidak harus memainkan U-23, karena Febri Hariyadi dan Gian Zola harus bersama Timnas," ungkap Djanur, Jumat (30/6/2017).
Kepergian sosok Febri dan Zola, tak perlu diganti oleh pemain U-23 lain karena penangguhan itu.
"Saya sudah komunikasikan dengan para asisten untuk siapkan komposisi kita yang sesungguhnya sejak menit awal," tambahnya.
Asisten pelatih Persib, Herrie Setiawan, bahkan menyebut penangguhan regulasi pemain muda itu sebagai berkah Lebaran.
"Keputusan yang diambil PT LIB (Liga Indonesia Baru) ini menjadi berkah bagi Persib setelah libur Lebaran," ujar Herrie kepada wartawan, Kamis (29/6/2017), di Bandung.
Dengan adanya penangguhan ini, ke-12 tim peserta Liga 1 bisa leluasa memainkan personel tanpa keharusan menurunkan pemain U-23 sebagai starter.
Ia mengakui, absensi dua pemain muda, Gian Zola dan Febri Hariyadi, yang bergabung dengan Tim Nasional U-22, memengaruhi kekuatan Maung Bandung jika regulasi tersebut tetap berlaku.
"Sekarang meski tanpa Zola dan Febri kami bisa tampil maksimal, karena boleh memainkan para pemain senior," jelas Herrie.
Ia berharap lanjutan Liga 1 paska Lebaran akan menjadi momen kebangkitan bagi Persib, sekaligus memperbaiki posisinya di papan klasemen.*
