MooGP -- Penyelenggara MotoGP, Dorna Sports, tidak ingin kehilangan sosok Valentino Rossi. Dorna mengakui Rossi merupakan daya tarik utama MotoGP saat ini.
Sebelumnya, pejabat Dorna Sports, Loris Capirossi, sempat menyatakan balapan MotoGP tidak akan meredup meskipun Rossi memutuskan pensiun pada 2018. Alasannya, balapan motor kelas tertinggi ini tidak pernah kehilangan stok untuk menelurkan pebalap andal.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, meminta The Doctor untuk tetap berkiprah di MotoGP usai pensiun.
"Faktanya, Valentino-lah yang membuat banyak orang tertarik dengan MotoGP. Saya tidak tahu apakah orang-orang akan tetap tertarik dengan balapan MotoGP ketika Valentino telah berhenti membalap," kata Ezpelata.
Hal senada dikemukakan juara dunia MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner, yang mengakui Rossi memberikan dampak besar terhadap tingginya antusiasme publik terhadap MotoGP.
Tanpa Rossi, kemungkinan MotoGP senasib dengan balapan mobil Formula 1 (F1) yang kehilangan popularitas.
Karenanya, Dorna Sports meminta Rossi agar tetap bertahan saat memutuskan pensiun sebagai pembalap.
Sebelumnya, pejabat Dorna Sports, Loris Capirossi, sempat menyatakan balapan MotoGP tidak akan meredup meskipun Rossi memutuskan pensiun pada 2018. Alasannya, balapan motor kelas tertinggi ini tidak pernah kehilangan stok untuk menelurkan pebalap andal.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, meminta The Doctor untuk tetap berkiprah di MotoGP usai pensiun.
Rossi bahkwan ditawari jabatan sebagai Presiden FIM. Lisensi khusus juga siap diberikan untuk tim balapnya, VR46 Sky Racing, jika ingin berlaga di MotoGP.
"Kami ingin Valentino tetap menjadi sosok yang penting dan aktif di kejuaraan. Dia tahu di mana kami berada dan kita tahu apa yang dia suka," kata Ezpeleta seperti dikutip Motorsport, Jumat (5/5/2017).
Ezpeleta menambahkan, jika Rossi menginginkan lisensi balap MotoGP untuk timnya, Dorna akan memberikannya dengan sangat mudah. Dengan catatan, juara dunia sembilan kali yang meminta langsung kepada mereka.
"Kami juga ingin menyiapkan posisi di mana ia merasa nyaman. Termasuk jika Valentino ingin menjadi Presiden FIM. Tapi yang jelas dia harus berada di sini karena ini adalah dunianya dan kami senang dia terus berada di sini," kata Ezpeleta.
"Kami ingin Valentino tetap menjadi sosok yang penting dan aktif di kejuaraan. Dia tahu di mana kami berada dan kita tahu apa yang dia suka," kata Ezpeleta seperti dikutip Motorsport, Jumat (5/5/2017).
Ezpeleta menambahkan, jika Rossi menginginkan lisensi balap MotoGP untuk timnya, Dorna akan memberikannya dengan sangat mudah. Dengan catatan, juara dunia sembilan kali yang meminta langsung kepada mereka.
"Kami juga ingin menyiapkan posisi di mana ia merasa nyaman. Termasuk jika Valentino ingin menjadi Presiden FIM. Tapi yang jelas dia harus berada di sini karena ini adalah dunianya dan kami senang dia terus berada di sini," kata Ezpeleta.
Sebelumnya, Ezpeleta mengakui Rossi menjadi daya tarik MotoGP.
"Faktanya, Valentino-lah yang membuat banyak orang tertarik dengan MotoGP. Saya tidak tahu apakah orang-orang akan tetap tertarik dengan balapan MotoGP ketika Valentino telah berhenti membalap," kata Ezpelata.
Hal senada dikemukakan juara dunia MotoGP 2007 dan 2011, Casey Stoner, yang mengakui Rossi memberikan dampak besar terhadap tingginya antusiasme publik terhadap MotoGP.
Ketika pebalap seusianya sudah lama mundur, Rossi masih berdiri di lintasan balap dan bersaing dengan nama-nama yang jauh lebih muda seperti Jorge Lorenzo, Marc Marquez, hingga Maverick Vinales.
Stoner yang merupakan salah satu rival Valentino Rossi saat aktif balapan pun mengakui bahwa kehadiran Rossi memberikan dampak positif bagi dunia MotoGP.
"Tanpa kehadiran Rossi, balapan MotoGP akan jadi kurang menarik dibandingkan sekarang. Dengan adanya Rossi, maka dia bisa memberikan dampak positif pada jumlah penonton di TV dan juga penuhnya kursi arena pertandingan,” kata Stoner dikutip Tuttomotoriweb.
Stoner pun menyatakan dirinya tak terlalu terkejut saat melihat Rossi masih mampu bersaing melawan para pebalap yang lebih muda darinya.
"Valentino Rossi masih sangat kuat karena kerja kerasnya dan usaha yang ia lakukan. Hal itu akhirnya terbayar di lintasan,” ucapnya.
Kiprah Rossi di MotoGP
Stoner yang merupakan salah satu rival Valentino Rossi saat aktif balapan pun mengakui bahwa kehadiran Rossi memberikan dampak positif bagi dunia MotoGP.
"Tanpa kehadiran Rossi, balapan MotoGP akan jadi kurang menarik dibandingkan sekarang. Dengan adanya Rossi, maka dia bisa memberikan dampak positif pada jumlah penonton di TV dan juga penuhnya kursi arena pertandingan,” kata Stoner dikutip Tuttomotoriweb.
Stoner pun menyatakan dirinya tak terlalu terkejut saat melihat Rossi masih mampu bersaing melawan para pebalap yang lebih muda darinya.
"Valentino Rossi masih sangat kuat karena kerja kerasnya dan usaha yang ia lakukan. Hal itu akhirnya terbayar di lintasan,” ucapnya.
Kiprah Rossi di MotoGP
Valentino Rossi mengawali kiprah balapan di ajang balap motor dunia pada tahun 1996 dari kelas 125 cc. Setahun kemudian, dia sukses meraih gelar juara dunia kelas 125cc.
Di tahun berikutnya, ia memutuskan naik ke kelas 250cc. Lagi-lagi, Rossi hanya butuh dua tahun untuk kembali menjadi juara dunia. Tahun 2000, Rossi naik ke kelas utama yang saat itu masih menggunakan mesin 500cc.
Di tahun pertamanya di kelas 500cc, Rossi menempati posisi runner-up di bawah pebalap Amerika Serikat, Kenny Roberts Jr. Di tahun 2001, Rossi meraih gelar juara dunia kelas 500cc pertamanya.
Saat terjadi perubahan regulasi dari motor 2-tak menjadi 4-tak di tahun 2002, Rossi kembali jadi juara dunia dan mempertahankannya selama tiga musim berikutnya.
Setelah sempat gagal pertahankan gelar di tahun 2006 dan 2007, Rossi berhasil meraih gelar juara dunia kedelapannya pada tahun 2008, dan setahun kemudian dia sukses mempertahankannya bersama Yamaha.
Di tahun berikutnya, ia memutuskan naik ke kelas 250cc. Lagi-lagi, Rossi hanya butuh dua tahun untuk kembali menjadi juara dunia. Tahun 2000, Rossi naik ke kelas utama yang saat itu masih menggunakan mesin 500cc.
Di tahun pertamanya di kelas 500cc, Rossi menempati posisi runner-up di bawah pebalap Amerika Serikat, Kenny Roberts Jr. Di tahun 2001, Rossi meraih gelar juara dunia kelas 500cc pertamanya.
Saat terjadi perubahan regulasi dari motor 2-tak menjadi 4-tak di tahun 2002, Rossi kembali jadi juara dunia dan mempertahankannya selama tiga musim berikutnya.
Setelah sempat gagal pertahankan gelar di tahun 2006 dan 2007, Rossi berhasil meraih gelar juara dunia kedelapannya pada tahun 2008, dan setahun kemudian dia sukses mempertahankannya bersama Yamaha.
Setelah gagal menjadi juara dunia di 2010, Rossi pindah ke Ducati. Namun, prestasi Rossi justru menurun ketika dua misim membalap bersama Ducati. (2011-2012).
Torehan terbaik Rossi hanyalah dua kali jadi runner up di Perancis dan San Marino. Selebihnya, hasil Rossi hanya rata-rata sehingga Rossi harus puas dengan posisi keenam di akhir musim.
Rossi mengakui keputusannya bergabung dengan Ducati menjadi pengalaman paling buruk dalam kariernya. Diakuinya, selama dua musim bersama tim yang bermarkas di Bologna tersebut, dia mengalami kesulitan yang sangat besar.
Musim 2013 Rossi kembali ke Yamaha dan menempati posisi 4 di akhir klasemen. Setelahnya, Rossi mencetak hat-trick sebagai runner-up MotoGP 2014, 2015, 2016.
Saat ini Rossi memimpin klasemen MotoGP 2017, setelah selalu naik podium di tiga seri awal. Akhir pekan ini Rossi akan balapan di sirkuit favoritnya, Jerez Spanyol.
Jika berhasil menjuara MotoGP Jerez Spanyol 2017 seperti musim lalu, Rossi akan kian mantap di puncak klasemen.*
Catatan Prestasi Velentino Rossi di MotoGP 2002-2017
Sumber: Wikipedia.