Sepakbola Magz -- Meski diperkuat dua pemain bintang Michael Essien dan Carlton Cole, Persib Bandung diprediksi sulit meraih gelar Juara Liga 1 2017.
Alberts meragukan kedua pemain tersebut bisa memberikan kontribusi baik kepada Persib. Pelatih asal Belanda tersebut menilai, Essien dan Cole belum bisa beradaptasi karena baru bergabung dengan klub hanya dalam beberapa pekan sebelum Liga 1 bergulir.
Ia mengakui, PSM adalah klub pertama yang ditawari Essien. "Essien pertama kali ditawarkan kepada saya," ungkapnya Alberts.
"Namun, harga 800.000 euro (sekitar Rp 11 miliar) melebihi anggaran saya. "Kami tidak mampu membelinya. Karena itu, saya membeli gelandang bertahan dengan harga yang lebih murah," jelas Alberts yang lebih memilih mendatangkan Marc Klock, gelandang Belanda yang pernah bermain di Liga Skotlandia.*
Pasalnya, Essien dan Cole akan sangat sulit menyesuaikan diri dengan sepak bola Indonesia sehingga tidak bisa membantu Maung Bandung meraih target juara.
Penilain itu dikemukakan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, dalam wawancara dengan ESPN FC.
Menurutnya, kedua eks bintang Chelsea dan West Ham United itu mengalami "kejutan budaya" (cultur shock) di Persib atau kondisi sepakbol Indonesia.
Bahkan, ia menilai, perekrutan Essien dan Cole oleh Maung Bandung sebagai hal yang tidak masuk akal.
"Mendatangkan Cole dan Essien hanya dalam beberapa pekan sebelum liga bergulir adalah hal yang sama sekali tidak masuk akal," ucap Alberts.
"Mereka pun sangat sulit menyesuaikan diri dengan sepak bola Indonesia. Jadi, saya tidak yakin bahwa mereka mampu melakukannya," tegasnya.
Essien (34) dan Cole (33) adalah marquee player (pemain top dunia). Keduanya akan menjalani debut di Liga I saat Persib menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (15/4/2017) pukul 18.30 WIB.
Alberts meragukan kedua pemain tersebut bisa memberikan kontribusi baik kepada Persib. Pelatih asal Belanda tersebut menilai, Essien dan Cole belum bisa beradaptasi karena baru bergabung dengan klub hanya dalam beberapa pekan sebelum Liga 1 bergulir.
Ia mengakui, PSM adalah klub pertama yang ditawari Essien. "Essien pertama kali ditawarkan kepada saya," ungkapnya Alberts.
"Namun, harga 800.000 euro (sekitar Rp 11 miliar) melebihi anggaran saya. "Kami tidak mampu membelinya. Karena itu, saya membeli gelandang bertahan dengan harga yang lebih murah," jelas Alberts yang lebih memilih mendatangkan Marc Klock, gelandang Belanda yang pernah bermain di Liga Skotlandia.*