Komisi GP Hapus Sanksi Penalti Poin di MotoGP

Komisi GP Hapus Sanksi Penalti Poin di MotoGP
MotoGP Update -- Grand Prix Commission (GPC) resmi menghapus sanksi penalti poin bagi ketiga kelas balap, yakni MotoGP, Moto2 dan Moto3.

Dilansir situs resmi MotoGP, GPC memberlakukan aturan baru itu setelah menilai sistem pengurangan nilai itu tak lagi diperlukan.

Keputusan tersebut diambil dalam sebuah pertemuan di Losail, Sabtu (25/3/2017), yang dihadiri oleh CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta; Presiden IRTA, Herve Poncharal; Presiden MSMA, Takanao Tsubouchi; Presiden FIM, Vito Ippolito; Direktur Teknologi Dorna Sports, Corrado Cecchinelli, dan beberapa perwakilan FIM, Dorna Sports dan IRTA lainnya.

FIM dan Dorna Sports juga sepakat memperkenalkan sistem baru dalam pengajuan banding, dengan melarang pengajuan banding tambahan apabila Dewan Banding FIM telah menyetujui keputusan inti dari Dewan Balap MotoGP, dan menegaskan bahwa keputusan Dewan Banding FIM tak bisa diganggu gugat.

"Mengingat Dewan Balap MotoGP telah memiliki banyak opsi penalti, maka poin penalti tak lagi diperlukan. Poin penalti Grand Prix kini telah dihapuskan dari daftar penalti," demikian rilis di laman MotoGP.

Sistem penalti poin diberlakukan di ajang MotoGP sejak musim 2013 lalu. Penerapannya paling terkenal menimpa Valentino Rossi musim lalu,

Saat butuh poin untuk meraih gelar juara, Rossi harus start di bagian paling belakang pada seri terakhir MotoGP 2015 di Valencia, setelah bentrokan kontroversial Rossi dengan Marc Marquez di Grand Prix Sepang. Saat itu Rossi mendapatkan hukuman penalti hingga empat poin, hingga membuatnya gagal meraih gelar juara dunia kesepuluhnya.

Penalty Points System diberlakukan karena maraknya manuver berbahaya di lintasan. Setiap kesalahan dibobot dengan poin berkisar 1-10.

Pada akumulasi tertentu, pembalap dikenai hukuman mulai start dari urutan paling belakang pada seri berikutnya, start dari pit lane pada seri berikutnya, hingga didiskualifikasi dari race berikutnya.*

Previous Post Next Post